Pages

Jumat, 02 April 2010

Sebatang Pena Melukir Warna

Sebatang pena melukir warna
di pagi yang redup urna
membisik kenangan
pada bunga-bunga

Sebatang pena melukir warna
dengan suara bisa berbahasa
melukis warna neraka
dalam laut gelombang dendam
disimpan di dada terpendam

Sebatang pena melukir warna
melakar merah ladang terbakar
yang tidak terpadam selaut sabar

Sebatang pena melukir warna
mengalun lagu sebuah tangisan
melodi dicipta kehampaan
mengerti warna seorang insan

Kuselit sebatang pena melukir warna
pada dada persuratan
kalau bahasa diletak di bendang
datang pendeta menyair bahasa
datang pohon berbahasa bunga
dengan bahasa dan warna santunnya.


………Mohamed Tahir bin Shahdan
Persiaran Citra, Johor Bahru

Tidak ada komentar: