Sebatang Pena Melukir Warna
Sebatang pena melukir warna
di pagi yang redup urna
membisik kenangan
pada bunga-bunga
Sebatang pena melukir warna
dengan suara bisa berbahasa
melukis warna neraka
dalam laut gelombang dendam
disimpan di dada terpendam
Sebatang pena melukir warna
melakar merah ladang terbakar
yang tidak terpadam selaut sabar
Sebatang pena melukir warna
mengalun lagu sebuah tangisan
melodi dicipta kehampaan
mengerti warna seorang insan
Kuselit sebatang pena melukir warna
pada dada persuratan
kalau bahasa diletak di bendang
datang pendeta menyair bahasa
datang pohon berbahasa bunga
dengan bahasa dan warna santunnya.
………Mohamed Tahir bin Shahdan
Persiaran Citra, Johor Bahru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar