Pages

Sabtu, 16 Januari 2010

SAJAK ALAM

Alam Tidak Perawan Lagi

Alam tidak perawan lagi
langit siang menghitam pekat
belum sempat kurasa panas mentari
mengalir kehangatan
mendung melingkungi diparas wajah
menghilang bingkai potret
wajah samar sudah
bila purnama dan dunia menapis wajah.

Kalimat sujud di sejadah sunyi
mimber mencerita biografi mentari
kala itu kerinduan pada cahaya

Tiba saat yang kita dedahkan pengedaran arah
Kekuasaan-Mu mengarah haluan
untuk dipersembahkan pada alam
menjadikan manusia memperoleh pengetahuan

Mari kita lembutkan hati-hati batu
menceritakan alam tidak perawan lagi
pada peta dunia hari ini
kiamat sejati yang dinanti.

…..Mohamed Tahir bin Shahdan
Persiaran Delima 2, Kluang.

3 komentar:

Melihat Kesunyataan mengatakan...

Tuan Haji Tahir,
Alam menghadiahi kita kehidupan, tetapi kita membalasnya dengan kekejaman.

Azhar Salleh mengatakan...

Salam TUAN HAJI,
Salam ziarah. Puisi yang memikat dan penuh hikmah.

Citra Delima mengatakan...

Tuan Hj. Sapiai,
Alam merupakan ciptaan Allah untuk mahkluknya,dan berapa ramai makhluknya mensyukurinya.Itulah yang dikatakan akhir zaman.

Salam Cik Gu Azhar,
Terima kasih atas sudi ziarah blog yang tak serupa ini, tiada yang memikat sekadar mengenangkan kedaan alam semasta.