Alam Tidak Perawan Lagi
Alam tidak perawan lagi
langit siang menghitam pekat
belum sempat kurasa panas mentari
mengalir kehangatan
mendung melingkungi diparas wajah
menghilang bingkai potret
wajah samar sudah
bila purnama dan dunia menapis wajah.
Kalimat sujud di sejadah sunyi
mimber mencerita biografi mentari
kala itu kerinduan pada cahaya
Tiba saat yang kita dedahkan pengedaran arah
Kekuasaan-Mu mengarah haluan
untuk dipersembahkan pada alam
menjadikan manusia memperoleh pengetahuan
Mari kita lembutkan hati-hati batu
menceritakan alam tidak perawan lagi
pada peta dunia hari ini
kiamat sejati yang dinanti.
…..Mohamed Tahir bin Shahdan
Persiaran Delima 2, Kluang.
3 komentar:
Tuan Haji Tahir,
Alam menghadiahi kita kehidupan, tetapi kita membalasnya dengan kekejaman.
Salam TUAN HAJI,
Salam ziarah. Puisi yang memikat dan penuh hikmah.
Tuan Hj. Sapiai,
Alam merupakan ciptaan Allah untuk mahkluknya,dan berapa ramai makhluknya mensyukurinya.Itulah yang dikatakan akhir zaman.
Salam Cik Gu Azhar,
Terima kasih atas sudi ziarah blog yang tak serupa ini, tiada yang memikat sekadar mengenangkan kedaan alam semasta.
Posting Komentar